Tuesday, February 2, 2016

Kita Akan Tetap Tumbuh dengan Kesibukan Masing-masing




-kepada Ilfa Marta, sahabatku.

Barangkali kamu juga mengingat beberapa hal yang terlalu manis untuk dilupakan. Kurang dari tiga tahun lalu, misalnya. Kita masih menjadi dua orang anak lelaki yang sibuk dengan draf skripsi. Tak ada bahasan yang menarik selain perkara mengejar wisuda.

Waktu ternyata memiliki hal yang abadi untuk menghantarkan kita pada hidup masing-masing. Kini, Jakarta –kota yang dulu kujadikan tempat menyimpan mimpiku, justru menjadi 'rumahmu'. Sementara aku masih betah di kota kecil yang mulai tumbuh ini, atau memang tak begitu baik untuk tumbuh, barangkali.

Entahkan, dulu, di mataku, Jakarta adalah kota yang seksi untuk didatangi. Menetap dan menatap berbagai mimpi. Namun, nyatanya, aku tak seberani apa yang kukatakan tiga tahun lalu kepadamu. Aku masih betah di kota kecil yang jauh ini. Namun, tetap dengan banyak impian besar yang selalu kujaga. 

Bagiku, kamu tak hanya sekadar sahabat. Lebih dari itu, sebab aku tak punya saudara lelaki, kamu sudah kuanggap sebagai adik lelakiku. Itulah sebabnya, aku terkadang suka menasihati/juga mengadu, kepadamu, seperti mengadu kepada saudara lelakiku sendiri.

Ada beberapa hal yang tak pernah berubah di kota ini. Organisasi kampus kita misalnya, masih menjadi ruang yang menyenangkan untuk didatangi. Kamu tahu, dulu aku pernah patah hati oleh seseorang, yang pada akhirnya menjadi buku pertama yang kuterbitkan. (masih ingat patah hati terparah, dan kalau dikenang, betapa menyedihkannya aku waktu itu) haha! Akhirnya, barangkali benar, setelah patah hati, setelah semuanya terasa pulih lagi, kita akan bisa menertawakan diri sendiri. 

Kapan pulang ke Padang, IL? ah, aku tahu pertanyaan ini akan kau alihkan dengan kalimat lain. Namun, sebagai abang, aku tetaplah abang yang merindukanmu. Banyak hal yang ingin kudiskusikan denganmu. Seperti tiga tahun lalu, tetaplah menjadi sahabat, adik, yang penuh impian. Kita tahu, ternyata hidup tak semanis mimpi memang. Tapi, kita akan tetap boleh memiliki impian mencapai banyak hal. Pelan-pelan saja, tetaplah kejar semua impian yang pernah kamu punya.

Aku, mungkin tak sesemangat dulu untuk bekerja di Jakarta. Aku tak setangguh dirimu, menaklukan kemacetan ibukota. Namun, kamu sungguh tahu, aku masihlah sahabat yang sama, punya banyak impian besar, meski rentan merasa kalah dan kecil kemudian. Tetaplah menjadi sahabat yang mengingatkan, jika aku lupa, sebab, aku juga akan mengingatkan jika kamu lupa. Kita, akan tetap tumbuh dengan kesibukan masing-masing. Mari menikmati masa muda dengan bekerja dan jangan lupa jatuh cinta.

Omong-omong, bagaimana rasanya ldr-an Jakarta-Padang? nanti, kalau pulang, kamu harus mengenalkan perempuan beruntung itu kepadaku. :)

Boy Candra | 02/02/2016

3 comments:

Vig Power Capsule Green World said...

nice and amazing

Unknown said...

Kritik sarannya kak www.lukadanlupa.blogspot.com gue tunggu kak,gue cuma anak pedalaman desa belajar nulis

catatan si lugu said...

aku sedih baca ini bang ;(