Saturday, December 14, 2013

'Jodoh'.




Saat asmara memuncak, kita terlihat begitu mirip. Lekuk wajahku seolah menyalin lekuk wajahmu. Kata orang kita jodoh. Banyak hal yang disama-samakan pada kita. Aku memiliki sifat A, dan kau juga. Aku menatap dengan cara ini, dan kau juga. Kita memiripkan banyak hal. Kita membuat sama apa saja yang kita lakukan. Memakai kaus yang kembar. Membeli cincin yang kembar. Bahkan untuk beberapa makanan pun, kita memesan makanan yang sama.

Saat kau suka es krim, aku pun ikut menyukainya. Saat aku minum kopi, kau pun juga menyukai kopi. Padahal sebelumnya aku tak begitu suka dengan es krim, dan aku tahu kau sangat jarang minum kopi. Karena kau memang lebih suka es krim dari pada kopi. Sejak berdua denganku, kau menyukai kopi dan aku menyukai es krim.

Kita mengatakan ini cinta. Banyak yang bilang, konon, kalau orang yang banyak kemiripan adalah jodoh. Aku percaya saja, apa yang orang-orang katakan. Bukankah perkataan adalah bagian dari doa? Tapi terlebih dari itu, aku benar-benar mencintaimu. Aku benar-benar ingin menjadi jodohmu. Seseorang yang kelak akan halal memelukmu, seseorang yang kelak akan halal mandi bersamamu. Menjadi orang yang bekerjasama denganmu untuk membuahi cinta.

Tapi, kini, pada kenyataannya, saat asmara tak lagi memuncak kita seolah lupa kalau kita mirip. Kita bahkan seperti anjing dan kucing. Saling menyalahkan. Tak jarang kau merasa benar sendiri, begitu pun aku. Banyak hal yang dulu sama, sekarang seolah tak lagi begitu. Dan akhirnya aku sadar satu hal; jodoh tak hanya soal kemiripan. 

No comments:

Post a Comment