Terlalu rindu seringkali
menjelma hal-hal yang tidak biasa. Semisal tiba-tiba dihantui ketakutan akan
kehilangan kamu yang berlebihan. Kalau sudah begini. Aku harus menenangkan diriku dengan lebih.
Bahkan tak jarang, aku didatangi mimpi yang aneh. Yang membuatku menghela napas
panjang saat terbangun. Sungguh, rindu kadang menjelma hal-hal yang
menyeramkan. Namun, aku selalu ingin menenangkan diri. Aku paham, rindu yang
tak terkendali bisa saja melukai hati. Bisa saja menjadi penyebab kesalahpahaman. Itulah mengapa, saat aku merindukanmu, aku
ingin mengatakan secepatnya. Karena dengan begitu, setidaknya, perasaanku bisa
lebih tenang. Meski rindu tak juga
berkurang.
Jarak adalah
satu-satunya hal yang harus kita kutuk. Namun apalah daya, kita tak pernah
benar-benar bisa membuatnya seketika takluk. Aku tidak bisa berada di sampingmu
saat ini juga. Saat rindu terasa semakin bergelora. Aku tak bisa menembus
angin, lalu berdiri di sampingmu saat kau ingin. Kalau sudah rindu begini, aku
hanya bisa mengabarimu. Atau memendam perasaanku sendiri. Dan rindu terasa semakin
menyesakkan. Apalagi jika kau sibuk dengan duniamu. Kau sibuk dengan
pekerjaanmu yang memang harus kau jalani pada jam tertentu. Mau tidak mau aku
harus menerima. Aku tidak seharusnya menyalahkanmu. Itu bagian dari tuntutan
hidupmu. Hanya saja rindu kadang membuat diri tak terkendali.
Satu hal yang aku
mengerti; saat rindu sudah terlalu menumpuk di dada ini, aku hanya perlu
meyakini, di sana kau juga merasakan hal yang sama. Kita hanya perlu berdoa
sampai saatnya kita punya waktu berjumpa. Untuk saat ini biarkan rindu menjelma
menjadi doa-doa. Menjadi energi yang menumpuk di tubuh kita. Mengajari banyak
hal tentang bagaimana tabah dalam hal mencintai. Dengan begitu, kita bisa
merasa lebih tenang. Percayalah, segala yang dijalani dengan tabah akan membawa
kita kepada kemenangan yang indah. Tetap jaga hatimu di sana, kujaga rinduku
padamu seutuhnya.
Tetaplah mengadu pada
Tuhan, jika kita sudah merasa tidak tahan untuk menunda pertemuan. Sebab semua
yang terasa tak akan pernah ada jika tak ada yang mengaturnya. Kita serahkan
semua kepada yang mahacinta. Hanya itu yang bisa kita lakukan, saat jarak tak bisa kita bunuh seketika. Aku ingin
kau mengerti, di sini aku juga sedang berjuang sepenuh hati. Sama seperti aku
percaya; di sana kau juga sedang berjuang untuk mempersiapkan segala rencana
yang akan kita jalani nanti. Kalau rindu datang lagi kepada kita, menumpuk dan
membuat kita merasa hampir gila. Berserahlah kepada yang mahacinta, sebab tiada
cinta tanpa keinginan-nya.
Boy Candra |
11/04/2015
Pas bana daboy 😢
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDelete😊😊😊
ReplyDelete