Jika cinta datang pada
hati yang sudah termiliki apakah salah?
Aku tahu ini adalah salah.
Saat hatiku masih terikat kuat oleh hatimu, di saat yang sama aku terikut hati
dengan orang lain. Dia yang membuatku nyaman lebih dari apa yang kau hadirkan. Sedangkan
hubungan kita hanya diary yang membosankan. Kau terlalu menjenuhkan saat dia
bisa membuatku merasa lebih bergairah. Kau terlalu menjemukan saat dia bisa
membuat duniaku penuh bunga. Lalu kenapa kita masih saja bertahan? Kenapa aku
masih saja bertahan? Aku ingin mengatakan padamu, aku masih cinta kamu. Dan
harusnya kau tahu, cinta saja tak cukup untuk membuat hubungan bahagia. Aku
butuh kamu di sampingku, dan saat ini hanya dia yang bisa melakukan hal itu.
Aku paham, mendua adalah
dosa dari hati-hati kesepian. Mendua adalah kutukan untuk hubungan yang
membosankan. Meski kadang mendua terasa
begitu lebih hidup dari apa yang kita punya. Aku punya kamu, aku punya semua
yang kau katakan, tapi apa artinya jika saja aku tak pernah memiliki waktumu. Cinta
juga juga butuh bersama, cinta juga butuh saat di mana sepanjang senja hanyalah
kita. Cinta juga butuh waktu di mana matahari terbit adalah kita yang
menikmatinya. Kita, sayang. Bukan aku dan dia. Tapi kenapa saat aku butuh
seseorang di sampingku, kamu malah tak pernah ada. Yang ada hanya dia. Seseorang yang harus kuakui, membuatku
berdosa kepadamu, tapi dari sisi lain harus kukatakan padamu, berdosa dengannya
ternyata lebih indah dari pada membusuk dalam kesepian darimu.
Sekali lagi aku katakan
kepadamu, aku hanya cinta kamu!
Tapi harus kau sadari
sayang, aku juga butuh kamu di sampingku. Memenuhi tanggung jawabmu yang selama
ini diembannya. Jangan salahkan cinta jika saja kau tak cukup sanggup untuk
menjalaninya, jangan salahkan aku jika saja kau tak pernah ada waktu untuk
berada di sampingku. Jika ini adalah cinta yang jalang, mungkin sudah sebaiknya
kita saling membuang.
Aku memilih menduakanmu
bukan karena aku tak sayang kepadamu. Tapi karena kamu terlihat tak sayang
dengan apa yang kau miliki. Kau yang mengabaikan aku, kau yang membuat aku
telah membuat dosa padamu. Mungkin ini salahmu, mungkin juga ini dosaku, aku
yang tak begitu baik untuk cinta yang tak punya waktu sepertimu. Satu hal yang
harus kau tahu saat aku bersamanya, tetap saja kau yang ada di ingatanku. Meski
aku ragu, kita masih bisa disebut cinta.
Note: Dari curhat teman.
“--waktu yang disia-siakan adalah dosa yang tak dapat dielakkan. [baca: mendua]”
Dan aku akan selalu memaafkan dosa yang telah dibuatnya, meski akhirnya bukan aku yang dipertahankan dan dipilihnya
ReplyDeleteKenapa lelaki selalu kaya gitu? Kenapa ngga diputusin aja dulu baru cari yang baru?
ReplyDeleteSekarang aku merasakan yg sama..
ReplyDeleteYa... kenapa laki2 memilih hal itu, pdhal ia tau ini sangat menyakitkan...