Perasaan bukanlah
mobil-mobilan atau barbie bagi anak
kecil. Ia bukan benda mati yang bisa kau minta dengan menangis, lalu kau
dapatkan untuk membuatmu tertawa. Bukan begitu etikanya, bukan begitu caranya.
Rasa yang tumbuh itu bak pohon kecil, berkembang dan semakin besar bila kau
terus merawatnya. Memupuk, dan memperhatikannya sepenuh hati. Jangan biarkan ia
tumbuh kerdil karena kau tak mau merawatnya, tapi kau memaksa untuk
memilikinya.
Tak ada yang bisa tumbuh
dengan semena-mena. Yang hidup selalu membutuhkan nutrisi, baik berupa doa atau
sentuhan rasa. Tak ada yang bisa hidup dengan hampa, meski selalu ada hidup
yang penuh kehampaan. Begitu pula rasa cinta, ia akan tumbuh bila kau
memberinya apa yang ia butuh. Selain berdoa, kau bisa merawat rindu dengan temu
agar tak berbuah sendu.
Cinta bisa datang
pada siapa saja, kapan saja, dimana, juga dengan cara apa saja. Tapi pahamilah,
ia hanya bisa datang dengan cara begitu, tapi ia tak akan tumbuh, jika saat ia
datang kau tak menyambutnya dengan baik. Ia akan segera berbalik lalu pergi
meninggalkanmu. Karena cinta adalah tamu, ia akan betah bila kau menjamu dengan
rasa suka, jika ia merasa kau memperlakukannya dengan baik, tak akan sungkan ia
akan merumah di hidupmu. Namun jika ia tak kau perlakukan dengan baik, ia akan
pergi lagi. Mungkin tak akan pernah kembali.
Tamu akan pergi bila
tak ada ramah tamah pemilik rumah, pohon kecil pun begitu.
-- Boy Candra
No comments:
Post a Comment