Aku
pernah menemuimu di perempat malam, juga di senja di sela larian anak bermain
layang-layang. Semua hal yang kau minta, sebisanya aku perjuangkan. Segala hal
yang ku lakukan tak lain untuk membuatmu menjadi tenang. Karena, jauh di dalam
hati, aku tak ingin cinta yang tumbuh ini tiba-tiba mati. Karena kesepian akan
datang memeluki. Dan aku tak mau semua itu terjadi, kepadamu, kepadaku, kepada
kita.
Apa
yang kurasa, selalu ku jaga. Agar cinta selalu bisa menghangatkan dada. Agar
cinta tak pernah membiarkan air mata mendekat. Dan semua hal yang membuatmu
tertawa selalu kuiringi dalam doa. Selalu ku jalankan dalam langkah-langkah
lelah, meski tertatih, meski letih. Untuk keutuhan kita aku tak pernah
menginginkan duka.
Hingga
pada suatu hari, ada manusia lain yang kau sebut bagian dari hati. Dia yang
diam-diam mencuri hatimu terdalam. Bagaimana bisa? Aku tak pernah lengah
menjaga apa yang kita punya. Aku yang selalu menyerahkan segala asa hanya
kepada kamu. Hanya ingin hidup denganmu. Tapi kenapa, nyatanya dia yang kau
sebut cinta. Dan menusukan sebait kata bernama luka di sudut dada. Begitu
dalam. Membuat lebam.
Harusnya
aku tak sedih. Karena apa gunanya mempertahankan seseorang yang jelas-jelas
tidak pantas dipertahankan. Namun, selain mendatangkan rindu dan bahagia, cinta
juga bisa mendatangkan pedih yang tak terkira. Kau sukses memberikan itu
kepadaku. Kesakitan ini yang akhirnya membuatku harus belajar berhenti
mencintaimu. Harus berhenti merapal doa untuk hidup denganmu. Harus melupakan
kenangan bersama anak-anak bermain layang-layang senja itu.
“Kadang,
apa yang terlalu kau percaya tak jarang mendatangkan luka yang pedih tak
terkira. Seperti dia yang begitu kucinta, dengan sengaja menjadikan manusia lain
menjadi bahagianya. Ternyata cinta tak pernah cukup bagi manusia yang tak
serius pada hati. Terima kasih pernah menemani, –juga pernah melukai.”
14.04.2014
--boy
candra
Tak ada pesta yang tak berakhir. Ntah itu perihal tentang mencintai.. ntah itu perihal hidup.
ReplyDeleteka boy mampir juga dong ke artikel konyol saya, http://katapai.blogspot.com :)
ReplyDelete(Y)
ReplyDeleteAku pernah mengalami hal ini.Bahkan sampai detik ini lukanya masih terasa..
ReplyDeletebener-bener jlep
ReplyDeleteini buat masa lalu yang sekarang sudah bahagia dengan wanita lain :)
nyesek baca yang ini bang.. :(
ReplyDeleteALAY !
ReplyDeleteMakasih ya sudah membaca :)
ReplyDelete