Aku
turut berduka atas kematian kenangan kita. Tenangkanlah hatimu, percayalah:
semua akan baik-baik saja. Tak usah kau pikirkan lagi. Kenangan yang telah mati
akan kembali ke asalnya. Ia tak akan lagi mengikat kita. Tak akan lagi
membangunkan kita di tengah malam di antara derasnya rintih hujan. Tidak akan
juga datang pada tempat-tempat di mana kita pernah memanjatkan harapan. Ia kini
telah mati. Perihal kematian, tak ada yang bisa kembali. Karena Tuhan tak
pernah bercanda untuk sebuah nama. Kenangan kita sudah tua, selayaknya ia
melipat dada. Biarlah ia pergi. Pelan-pelan kita akan kembali, berjalan
menyusuri ruang-ruang sepi, melintas di antara raung-raung nyeri.
Aku
tahu, kematian selalu mendatangkan sedih, juga pedih. Namun kau harus paham,
semuanya akan kembali pulih seiring lelah diculik malam. Hari ini ku tanamkan
kisah kita di batu nisan merah muda. Biarlah ia melapuk bersama tangis yang
ditinggalkan. Lupakan segalanya. Jika tak bisa semudah kita bicara, belajarkan
untuk percaya, bahkan luka akan sembuh
pada waktunya. Lepaskanlah kematian ini, karena kenangan hanya butuh ruang
sunyi. Agar ia tak lagi datang menusuk relung hati.
04/05/ 2014
--boy
candra.
Apa yg kamu tulis bener" sama ma kenyataan yg saya hadapin
ReplyDeleteSaya menyukainya
ReplyDeleteBy dilla
Saya suka itu ,
ReplyDeleteSemua seperti yang pernah di rasakan
Sama dgn apa yg gua rasa..
ReplyDeleteMemamg sudah sepantasnya, rasa yg telah mati dikubur, bkn diratapi, tp di doakan agar tuhan beri yg lebih baik.
Tuhan akan selalu menepati janjinya, dia tak pernah ingkar janji. Selalu ada yg terbaik untuk org2 yg selalu memperbaiki dirinya. Salam kematian :')
Ini tentang kami,aku dan dia,yang tak kan pernah lagi menjadi 'kita' :')
ReplyDeleteSukaaa
ReplyDelete