Seorang
teman mengatakan kepada saya, “Nyatakanlah sampai dia menerimamu. Ya, minimal
tiga kali!” lama saya berfikir. Jujur saja, seumur hidup, sampai saat menulis
ini, saya hanya pernah meminta perempuan sampai dua kali. Apa benar begitu?
Namun satu hal yang saya pahami, perempuan memang butuh diyakinkan. Meski tak
semua lelaki mampu meyakinkan dengan cara yang bebal seperti itu. Beberapa lelaki
sebenarnya, lebih susah mengumpulkan keberanian untuk menyatakan satu kali saja.
Dan akan mundur saat perjuangan pertama
itu ternyata dihempaskan.
Kata
teman saya yang lain, “jangan terlalu lancar dalam mengatakan perasaan, bikin
kesan grogi, agar dia nggak ngira kamu sudah jago gombal,” Kalau untuk urusan
yang ini sebenarnya saya malah kesusahan. Bukan apa-apa. Untuk berbicara hati
dengan perempuan yang saya sukai, sebenarnya saya nyaman saja, nggak grogi, meski
beberapa kali masih grogi. Bukan karena saya jago gombal, tapi karena saya
sudah mempersiapkannya jauh-jauh hari. Mengumpulkan keberanian. Barangkali, itu
yang membuat saya lancar mengutarakannya.
Dua
hal tersebut, barangkali benar, barangkali salah. Tergantung dari segi apa kamu
melihatnya. Yang jelas, dua hal tersebut adalah pendapat teman saya.
Namun,
ada hal yang harus saya sampaikan kepadamu perihal seseorang menyatakan rasa.
Tak semua orang yang sangat cinta padamu mampu menyatakanya berulang-ulang.
Kenapa? Karena saat kamu menolak ia pada perjuangan pertama, bisa jadi dia
sudah hancur. Dan akan memilih memendam saja pada tahap selanjutnya, meski
cinta padamu tak pernah hilang. Ada juga orang yang hanya main-main denganmu,
lalu memintamu berkali-kali, karena kamu menolaknya, bisa jadi itu karena ia memang
cinta, bisa jadi itu hanya karena dia penasaran kenapa kamu menolaknya.
Perihal
kegigihan menyatakan rasa ada dua orang yang berbeda tapi melakukan hal yang
sama. Orang yang serius meminta, dan orang yang rakus akan cinta. Dia yang
serius akan meminta hatimu berkali-kali, tanpa memaksamu, dan mungkin saja
akhirnya akan memilih berlalu jika kau tak juga menerimanya tanpa pernah
membencimu, dan mungkin melupakanmu sepenuh hatinya. Sedangkan, orang yang
rakus akan cinta, akan memintamu terus-terusan dengan kesan memaksa; kau harus
menerima cintanya. Jika berkali-kali kau tak juga menerimanya, cintanya akan
berubah jadi benci kepadamu. Begitulah kira-kira.
Cinta
yang tulus akan tetap tulus, dan pelan-pelan ia akan menghapus diri tanpa perlu
membenci jika kau mengelakan darinya. Cinta yang rakus, seringkali memaksa, dan
akan merencanakan kau terluka bila kau menolaknya. Gunakanlah hatimu untuk
berbicara dengan matanya. Karena hati dan mata terlalu sulit untuk berdusta.
Agar kau tahu mana cinta yang tulus, mana cinta yang rakus.
--Boy
Candra
Boy Candra?
ReplyDeleteMemang benar sekali wanita itu butuh diyakinkan. Tak bisa disepekan, karena bisa saja dia beranggapan bahwa kamu itu hanya main-main padanya. Jika wanita sudah nyaman denganmu pasti ia akan menjaga perasaanmu setulus hatinya. Jangan pernah sia-siakan kepercayaannya. ^^
ReplyDeleteSekarang saya jadi tau mslah untuk jwaban prsaan saya yg sdang d hadapi saat ini, ini berguna bangt jdi bsa ngebantu saya. Trima kasih. :)
ReplyDelete