Apa pun yang kau lakukan
harusnya kau pikir berkali-kali. Juga begitu perihal hati. Saat memutuskan
pergi, kau pikir dua-sepuluh-kali; ada hati yang kau sakiti. Jangan mudah
berlari jika saja ada niat kembali, jangan mudah meninggalkan jika kau tahu
sakitnya ditinggalkan. Mungkin kau lupa, yang kau tinggalkan ini bukan benda
mati. Tapi hati manusia yang setiap detiknya bisa saja semakin terluka, juga bisa
dicuri oleh manusia lainnya.
Berapa kali ku katakan
kepadamu bahwa kita bukan main-main. Kita tak lagi sedang mencoba-coba. Jangan
menjadikan hubungan ini sebagai ajang melepas lelahmu. Ini bukan sekedar tempat
bersandar dari penat pelarian. Ini bukan tempat menitipkan barang dagangan.
Kelak ada penjual kau akan melepaskan dan menjadikan kita kenangan. Bukan
begitu, sayang!
Sering kali kau jatuh dan
aku selalu berusaha membuatmu kembali utuh. Entah kali keberapa kau lelah, aku
selalu menjadi orang yang mencoba menenangkan kau yang gundah. Tapi nyatanya
yang aku dapat adalah pergimu tanpa arah. Kau mengembarai hati-hati tanpa
hati-hati. Kau bersenang-senang sebelum akhirnya kau dibuang.
Dan kini kau katakan kau
ingin pulang. Katamu akulah rumah yang ingin kau tempati. Sebelum semuanya
berlanjut, sebelum kau semakin bersikukuh untuk menyatakan rasa. Baiknya ku
katakan kepadamu, dan tolong kau cerna baik-baik. Agar hatiku dan hatimu masih
bisa menjadi baik. Kau tahu? Orang yang sama, kisah yang sama, tak akan pernah
ada dalam waktu yang berbeda. Jadi, pulanglah! Hatiku tak lagi rumahmu.
-- Boy Candra
Bang, saya mohon ijin share tulisan abang beberapa ya. :)
ReplyDeleteHarap sertakan LINK sumbernya!
ReplyDeleteKena kali huhu
ReplyDelete