Saat jatuh hati kita selalu merasa senang
dengan seseorang. Tentu dia yang menjadi tempat kita merasakan perasaan itu.
Seperti yang aku rasakan kepadamu. Aku senang bertemu denganmu. Senang saat
melihat kamu tertawa. Aku bahkan lupa kalau kita sedang membicarakan hal
terkonyol yang kita punya. Rahasia yang kadang tidak mungkin kita ceritakan
kepada sembarang orang. Begitu menyenangkan.
Aku merasa nyaman dengan dirimu yang seperti
itu. Kamu yang apa adanya. Kamu yang menurutku adalah orang paling tepat untuk
aku ajak berdiskusi banyak hal. Kamu juga pasti sepakat denganku, bahwa apalagi
yang paling menyenangkan selain orang yang kita ajak bicara seimbang? Tidak
ada. Saat melakukan pendekatan kita memang hanya butuh teman bertukar pikiran
yang nyaman. Walau tidak bisa sempurna, aku bisa menerima kamu. Mungkin kamu
merasakan hal yang sama. Aku yang terkadang juga tidak begitu konek dengan apa
yang kamu katakan. Tapi kita tetap mencoba menjadikan semua itu menyenangkan. Bahkan
hal yang membuat kita kebingungan kita jadikan hal konyol, lalu tertawa
bersama.
Kita saling belajar memahami, saling memberi
perhatian. Bagiku kata ‘jadian’ hanya menunggu waktu yang tepat. Sebab bagi
beberapa orang tanggal jadian itu penting. Aku hanya menunggu momen yang aku
pikir pas. Lalu apa yang membuat nyaman selama ini akan kunyatakan sebagai
perasaan sesungguhnya. Walau sebenarnya, tanpa menyatakan kau sudah bisa
menerka apa yang ada di hatiku.
Namun belakangan ini kau mulai berubah. Dan
menurutku itu bukan perubahan yang membuat aku nyaman. Aku juga tidak mengerti,
apakah kenyamanan yang kau berikan selama ini hanyalah kepalsuan? Atau kau
sedang berusaha menjadi orang lain? Entahlah. Namun sikapmu sekarang memang
tidak membuatku merasa seimbang lagi. Kau sekarang berlebihan. Memberi
perhatian berlebihan. Padahal, kita baru saja tahap pendekatan. Kalau begini
lebih baik aku mundur saja. Menjauh pelan-pelan. Bukan karena aku jahat. Bukan
maksud mempermainkanmu. Apalagi memberi harapan palsu. Namun lebih kepada
sikapmu yang terasa asing bagiku. Kau tahu? Aku tidak bisa mencintai orang
asing.
Apa selama ini sikap yang kau tunjukan adalah
sikap orang lain?
Boy Candra | 14/10/2014
Apa dia menghindar karena merasa kurang nyaman. bukankah memberi perhatian lebih itu bentuk menunjukan ke si doi ??
ReplyDeleteCinta bisa menunjukan siapa dirimu sebenarnya. Cinta jg bisa memaksamu untuk berubah menjadi orang lain
ReplyDeleteBenar saja bahwa mengenal adalah yang terpenting untuk dua hati. Tapi a---Apakah masih perlu waktu yang sedemikian lama untuk meyakinkan hati bahwa 'dia' mungkin adalah orang yang tepat? Ataukah hanya karena ragu yang menjadikannya serasa seperti orang asing? Hanya saja perlu sedikit kesabaran saat seseorang berubah menjadi orang asing, atau dia terasing karena waktu yang sebegitu lama?-
ReplyDeletehehehe Kisahnya hampir serupa dengan rekan sebelah :)
Mungkin ia hanya ingin menunjukkan perasaan. Agar ia tau, apa responmu.
ReplyDeleteMungkin hanya rasa nyaman yang ada bukan rasa cinta, jika mmg ada rasa cinta dy akan ttp mengejarnya stlh tau perasaan yg ditunjukkan scr berlebihan itu
ReplyDeleteDia berubah bisa jd karena engkau pun sebenarnya telah berubah juga. Hanya saja tidak kau sadari perubahanmu itu.
ReplyDeleteijin share ya bang ;) visit ke http://ninditacahyani.blogspot.com
ReplyDelete