Kita selalu berharap
dicintai. Selalu ingin mendapatkan terbaik. Tidak salah memang. Sebab sewajarnya
manusia menyukai yang indah. Menyenangi hal-hal yang membuat senang. Tak ada
manusia yang ingin menderita. Apalagi menderita akibat orang yang dia cinta.
Pada dasarnya semua orang ingin bahagia. Ingin dibahagiakan. Selalu merasa
sempurna saat ada orang lain menjadikannya istimewa.
Namun terkadang,
sebab ingin dicintai. Sebab ingin dibahagiakan. Seringkali membuat seseorang
menjadi penuntut. Seringkali membuat seseorang menjadi ingin selalu
dinomorsatukan. Ingin selalu menjadi orang yang diperhatikan. Menjadi terlalu
banyak meminta, hingga lupa cara mencinta. Terlalu banyak berharap, kerap lupa
menjaga sikap. Ingin disegalakan.
Kamu lupa, yang kamu
cintai adalah manusia biasa. Sama seperti kamu. Butuh juga dikasihsayangi,
diperhatikan, dipedulikan. Tidak hanya mengasihi, memerhatikan, memedulikan.
Sebab, asmara sebenarnya adalah hubungan timbal balik dua hati yang harus
saling membakar, agar tetap membara dan tak mati.
Kalau tiba-tiba aku
meninggalkanmu tanpa alasan, mungkin aku lelah dengan kamu yang terlalu banyak
alasan. Kamu yang selalu ingin menang sendiri. Kamu yang tidak mau berdiskusi
dengan dirimu sendiri. Yang lupa cara mencinta, yang tak peduli bahwa hati
orang yang mencintaimu kerap tersiksa. Jika pada akhirnya aku menyerah, bukan
karena cintaku lemah. Barangkali kau yang tak pernah mau belajar dan enggan
mengakui bahwa sikapmu memang salah.
Boy Candra |
05/11/2014
No comments:
Post a Comment