Tidak mudah
memang melupakanmu. Namun, apalah artinya bertahan dalam perasaan yang
membuatku semakin tidak karuan. Apalah artinya menjaga harapan yang hanya
melahirkan sesak demi sesak kemudian.
Tidak mudah
memang melupakanmu. Seseorang yang pernah kukenal dengan perasaan terdalam.
Orang yang dulu begitu baik, namun nyatanya melukai kemudian. Bagimana mungkin
aku tiba-tiba menghilangkanmu dari ingatan? Sama sekali bukan hal sederhana.
Tapi, segala
hal yang sudah berakhirnya. Memang selayaknya ditinggal. Meski membawa luka
yang membekas di hati akan membuat perasaan tersakiti berkali-kali. Hanya saja,
barangkali patah di hati adalah bagian hidup yang memang wajar dijalani.
Aku hanya
ingin pindah. Meski merangkak sedikit demi sedikit. Meski melangkahkan kaki
berakit-rakit. Ada baiknya kamu membantu usaha melupakanmu, dengan tidak lagi
menemuiku sementara waktu.
Melupakan
seseorang yang terus saja memaksa bersama, susahnya berakali-kali lipat. Saat
kamu memilih mengakhiri segalanya. Tolonglah dengan pengertian, beri aku ruang
untuk memulihkan segala luka. Perasaan sedih yang harus kutanggung sendiri.
Luka yang harus kupulihkan sendiri.
Jangan
datang lagi mengisi hari-hari. Setidaknya sampai semua perasaan ini benar-benar
biasa saja kembali. Kamu sudah memutuskan hal yang kujaga dengan sungguh.
Bukankah lebih baik kamu menjaga jarak dulu, agar perasaan terluka ini kembali
utuh.
Boy candra |
19/1/2017