Apa yang kau kejar, dik? Mencintai tanpa
dicintai itu terasa sakit. Dan terlebih lagi, kau mencintai dia tapi dia hanya
berpura-pura mencintaimu. Kau merasakan perihal itu, namun kau tak tega
melepaskannya. Sungguh malang nasibmu dik, kau tahu kau tak bahagia. Tapi kau
tetap saja memaksakan semuanya. Jika kini kau terluka, siapa yang salah?
Dik, kau harus ingat kata ibu kita;
kebahagiaan tak perlu kau tumpangkan kepada siapa pun. Tidak juga pada ibu!
Lalu kenapa kau malah menaruh harap kepada orang yang jelas-jelas kau tahu dia
hanya memberikan hal semu.
Ayolah dik. Coba berpikir jernih. Kau telah
dibutakan oleh hal yang sama sekali bukan bahagiamu. Orang yang hanya akan kau
sesali suatu hari nanti. Bahwa kamu telah menyia-nyiakan waktumu untuk membuat
ia mengerti. Padahal kau tahu pasti, dia tak akan pernah berubah. Ia hanya
berpura-pura. Dan kau juga paham betul, kebahagiaan bukanlah sebuah
kepura-puraan.
Aku hanya kakak yang tak tega melihatmu
terluka. Tapi, aku juga tak bisa memaksamu untuk melepaskannya. Karena seperti
yang ku katakan kepadamu tadi, kebahagiaan tak pernah bisa ditumpangkan.
Termasuk kepadaku, kakakmu sendiri. Bahagiakanlah dirimu, dik, dengan
melepaskan yang kau tahu dia hanya berpura-pura membuatmu bahagia.
8/05/2014
Kakakmu,
yang mungkin tak bisa membahagiakanmu.
Boy
Candra.
3 comments:
bagus bangg.. aku suka :)
aku pembaca baru, promoin ke temen" boleh??
ia bang ..ketika aku sudah sampai pada ttik lelah ku aku tau bagaimana hrus melepaskn
ia bang ..ketika aku sudah sampai pada ttik lelah ku aku tau bagaimana hrus melepaskn
Post a Comment