Thursday, July 12, 2012

Rindu dan (sedikit) air mata

Kamu mau apa lagi? Membohongiku atau menyentuh lagi luka yang telah kau bekaskan . ini terlalu perih untuk memulainya lagi . aku tak ingin lagi merasakan itu .

Bukankah dulu kita memulainya dengan kejujuran. Saat dimana kamu begitu ku kenal , saat dimana kamu begitu mengerti rasa sepi, saat dimana kita mulai mengumpulkan kebahagiaan. Semuanya kita lakukan dengan hati . bahkan untuk hal sederhana yang membuat kita bahagia kita lakukan dengan hati. Bahagia ? ah…maaf mungkin bahagia itu terlalu luas, aku lebih suka menyebutnya hal yang bisa membuat kita saling tersenyum. Dan kita saling melakukannya. Aku selalu ingin melihatmu tersenyum dan kamu juga begitu .

Walau kita dijauhkan oleh jarak dan dibatasi waktu, aku selalu berharap untuk menjadi dekat denganmu. Walau hanya mungkinsekedar bermain pasir atau sekedar duduk menghabiskan waktu bersama matahari. Aku selalu rindu saat itu. kamu taun kenapa ? karena saat itu aku masih mengenal kamu sebagai seseorang yang hanya mencintaiku. Apapun kulakukan untuk bersamamu. Kamu juga.

Kamu ingat saat hujan terakhir kala aku menemuimu dipantai ? aku rela berhujan untuk menemuimu. Walau tubuhku terasa lelah aku terus berusaha. Itu demi siapa ? demi kamu!. Karena rasa lelah akan segera memudar setelah melihat senyummu.

Hujan yang begitu lebat mengurungku bersamamu di tepi pantai itu, tapi aku tak sedikitpun takut. walau saat itu laut seakan ingin menggulung kita . karena bersamamu aku kehilangan rasa takut. aku lebih takut kamu jauhkan hatimu dariku ( dulu ). hingga akhirnya matahari mengisyaratkan kita untuk berpisah lagi, aku benci saat itu. bagaimana denganmu ?. berbeda!, aku melihat pada dirimu ada yang berbeda seakan ada yang tersembuyi yang tak kamu katakan padaku. Karena aku percaya kamu - aku selalu berfikir baik padamu. Mungkin yang kamu sembunyikan itu adalah rindu. aku meyakinkan hati .

Itu adalah pertemuan kita yang membuatku mulai merasa kamu bukan orang yang sebenarku kenal. Tapi sekali lagi aku tak ingin merusak hubungan yang telah kita jaga. Kamu tau letihnya aku menjaga hubungan ini ? tak hanya hati yang aku rapuhkan tapi juga air mata. Cenggeng ! iya…mungkin itulah kata yang tepat saat itu. karena sesak yang mendera hatiku terpaksa membuatku menangis. Tapi aku masih bahagia .

Berhari lagi aku membuat hatiku terus mengertimu. Terasa agak sulit karena sikap yang kamu tunjukan berbeda dari kamu yang sebenarnya ku kenal. Aku mulai merasa di balik kata sayang yang kamu ucapkan padaku ada seseorang yang menikmatinya. Bukan aku.

Entah siapa? Dan untuk kesekian kalinya aku tetap memaksa hatiku untuk percaya padamu.

“ jatuh cinta itu tak mudah bagiku, aku butuh hati , aku butuh rindu dan (sedikit) air mata “

Hingga akhirnya aku tau yang sebenarnya “ cinta , kamu berkhianat ! . tapi kenapa harus aku yang kamu khianati ? ”. tapi aku tetap mengajak hatiku untuk bertenang, aku tak yakin ini terjadi. Entah apa yang lebih sakit dari ini ? jika ada aku ingin merasakan itu saja. Ada yang lebih menyakitkan ?

Tapi ternyata hati ini tak bisa tenang lagi, rindu itu tlah berbulir air mata. kali ini aku tak bisa lagi memaksa hatiku untukmu. Aku yang akan pergi, lelahku sudah cukup .

Sudah !

Jangan paksa hatimu yang tak lagi untukku, biar saja aku sendiri bila denganmu hanya bisa lelahkanmu” .

No comments: