picture from: this
Begitulah hidup. Akan terus berlanjut di jalan yang
dikehendaki_NYA. Aku tak punya kekuatan apapun untuk menepis segala keinginan
yang Mahakuat itu. Termasuk dalam hal mencintaimu.
Aku hanya ingin melakukan apa yang bisa kulakukan untuk
sebait kata ‘bahagia’ untukmu. Namun bila akhirnya aku tak bisa membuatmu
bahagia, aku akan pergi kebelakang rumah kita.
Rumah kita yang saat ini masih di dalam anganku. Mungkin mengurut
dadaku, agar kamu tak tau. betapa sedihnya aku saat aku tak bisa membuatmu ‘bahagia’.
Banyak harap yang telah kutuliskan untuk lembaran cerita kita. Cerita yang
nanti ingin kubaca kan pada anak-anakku, tentu aku ingin ibunya adalah kamu. Semoga
nanti bisa nyata, senyata aku mencintaimu.
~*~
Duapuluh tahun yang lalu, seorang wanita cantik melahirkan
anak wanita yang sangat cantik. Di mataku. Dia tumbuh dengan segala tumpang
tindih kehidupan. Aku mengaguminya, kesederhanaan itu yang membuatku terus ingin
mencintainya.
Bagiku dia adalah wanita yang kuat, aku percaya. Walau kadang
dia terlihat lemah. Itu wajar, karena dia manusia. Ada saatnya menangis, ada
saatnya bersuka.
Hingga saat ini aku tak pernah ingin berhenti memahaminya,
belajar tentang apa yang dia suka, dan yang tidak dia suka.
Dia itu, kamu.
~*~
“Sayang,
besok adalah hari jadimu. Hari di mana kamu pernah seketika menangis, hari di
mana semua orang bersuka menyambutmu. Kamu tau? aku merasakan hal itu sekarang.
Aku bahagia telah bisa menjadi bagian dari perjalanan hidupmu. Hanya satu
harapku: semoga aku masih akan tetap menjadi seseorang yang kamu ingini untuk
menemani dan menjaga hatimu. Selamanya.”
23 Juli 2012, 12:14 pm
No comments:
Post a Comment