Aku tau banyak di luar sana hati yang mungkin bisa saja
menjadi penopang saat aku jatuh. Hati yang juga mungkin bersedia menemani
sepiku. Yang bersedia bermalam larut bersamaku. Yang bersedia berbagi segala
yang ia punya padaku. Tapi aku telah memilihmu.
Aku memilihmu atas apasaja resiko yang akan ku hadapi
nanti.
Aku memilihmu karena aku percaya. Rasa tak pernah salah
dalam mengeja. Meski ia tak selalu benar dalam memperhitungkan luka. Tak apa. Bagiku
memilihmu selalu mampu memulihkan. Kau obat atas segala nyeri di sudut hati,
walau kadang, tak jarang kau juga sebab rindu memagut sepi.
Aku memilihmu atas segala rasa di dada. Mengabaikan segala
kalimat manusia yang melemahkanku. Aku
memilih buta. Aku memilih tuli. Aku memilih tak peduli pada ejaan manusia yang
hanya ingin aku tanpa kamu.
Memilihmu adalah hal yang ingin ku kenang sebagai
keputusan terbaik. Meski nanti yang aku dapat tak selalu hal-hal yang baik. Tak apa. Memilihmu akan selalu
menyenangkan. Meski juga menggenangkan.
Bila akhirnya apa yang aku pilih tak juga membuat
pulih. Dan aku akan tetap tersenyum meski perih. Setidak aku bahagia, pernah
mencintaimu, dan pernah memilihmu. Meski tak memulihkanku.
1 comment:
truslah brinspirasi lbih jauh sob..ade sya(iyaa syifanie) adlh slah 1 pnggemar mu
Post a Comment