#tulisanduet : Boy Candra - Ade Murni [@AdeMurni23]
-
@dsuperboy
Bukan cinta yang
salah. Hanya saja ia datang disaat yang tidak seharusnya. Saat rindu sudah
memiliki tempat bersandar. Saat kamu sudah menjadi bunga berpagar. Dan waktu
membuat kita bertemu di dua mata yang saling jatuh hati. Dua rasa yang saling
memilih mimpi. Aku memimpikan bisa bersama denganmu. Kurasa, kamu juga memiliki
rasa yang sama. Karena aku bisa melihatnya dari tatap matamu. Karena aku bisa
merasakannya dalam bisik mesramu.
Namun rindu tak selalu
menyenangkan. Ada rasa yang tak bisa terjelaskan saat aku memikirkanmu di
antara ingatan yang masih bersamanya. Ada gagu yang mencium bibirku di saat doa
menasbihkan namamu, padahal aku telah terbiasa menyebutkan namanya.
Aku tak tahu harus
bagaimana. Karena sesungguhnya tak ada cinta yang salah. Tak ada rasa yang
harus mengalah. Meski akan ada pipi yang basah di akhir kisah.
Kau begitu mempesona
membuat dadaku bergetar tak berirama. Ada degup yang tak teratur. Ada cinta
yang terlanjur. Tapi semuanya tak bisa berjalan begitu saja. Di sana ada
seseorang yang memagut dada, jika dia tahu apa yang kita rasa. jika ia mendengar
apa yang telah kita pagarkan.
Kini. Aku memilih
menjalani ini bersamamu. Menjadi rahasia di antara doa-doamu. Menjadi rindu
manja di dalam pelukanmu dengannya. Entah bagaimana menjelaskannya pada hati
yang terluka. Hati dia yang sesungguhnya mencintaiku seutuh dada. Hati dia yang
tak tahu kalau manusia yang ia cinta sedang bermain rasa dengan hati yang lain.
Seketika ada sesak yang terasa saat semua ingatan tentangnya menjelma bersama
bayanganmu yang sedang memeluk rindu.
Entah siapa yang harus disalahkan. Entah waktu, entah juga rasa yang membelenggu hatiku ini
terhadapmu. Hatiku terlanjur merasakan nyaman saat bersamamu. Jiwaku terlanjur
merasakan tenang saat menatapmu. Bahagia ini terlanjur menjadi-jadi dalam
hariku, karenamu.
Ada rasa bersalah yang teramat sangat aku rasakan ketika aku bersamanya.
Setiap hal yang aku lewati bersamanya selalu terselip pikiran tentangmu. Hatiku
berbisik, andai saja aku melewatinya
bersamamu mungkin akan lebih menyenangkan. Dan aku juga merasa sangat bersalah
pada seseorang yang kini sedang bersamamu. Egois! mungkin itu pantas ditujukkan padaku. Dan aku bingung
memilih mana yang lebih baik membohongin diri atau orang lain saat ini. Aku
terlanjur lelah untuk berpikir.
Salahkah aku melakukan ini terhadapnya? Tentu salah jawabmu. Sangat
salah. Tapi, apakah harus mencari-cari alasan untuk menjelaskan bahwa kamu
benar orang yang membuatku sangat teramat merasa nyaman? Apa perlu aku
memikirkannya berkali-kali? Jika semua hal yang aku lakukan denganmu benar
membuat hati tenang.
Benar. Di hatimulah yang menjadi tempatku selalu ingin pulang dari semua hal yang membuatku penat .
Cukup perhatian kecil darimu, cukup sapaanmu. Cukup hanya itu. Dan aku ingin
selalu pulang ke rumah hatimu. Tanpa ada sekat yang membuatku terhenti di
depannya. Tanpa ada rantai yang
mengikatku dari luar. Apa bisa seperti itu? Di atas
nama dia
yang mencintaiku, aku menyayangimu.
- @
dsuperboy
Tapi bukankah semua
telah menjadi rencana Tuhan? Layaknya hujan yang turun ke bumi, daun yang
berguguran, salju yang bertaburan, juga luka dan cinta. Semuanya telah menjadi
rencana Tuhan. Termasuk kita. Percayalah!
Tak perlu menyalahkan
siapa-siapa. Meski pada kenyataannya tetap saja luka tak bisa menyamarkan
wajahmu. Tetap saja dia-nya aku, dan dia-nya kamu menjadi sendu. Namun cinta
terlanjur membelenggu. Terlalu indah untuk kita lupakan, meski tak terlalu
mudah untuk terus merasakan. Dia terlanjur dulu di hidupmu. Dan dia juga
terlanjur memiliki tubuhku.
Kau harus percaya;
bagaimana pun cinta tak pernah salah, kadang cinta memang harus memilih
menyerah atau membuat hati yang
lain, patah.
Aku memilihmu – meski
masih bersamanya. Karena aku percaya, kau adalah orang yang tepat meski kita
dipertemukan terlambat.
4 comments:
ini aku bangett,, #mewek
Nauzubillah
Sedang kurasakan saat ini...
Hihihikkss
Post a Comment