Thursday, March 13, 2014

Tamu dan pohon kecil


Perasaan bukanlah mobil-mobilan atau barbie  bagi anak kecil. Ia bukan benda mati yang bisa kau minta dengan menangis, lalu kau dapatkan untuk membuatmu tertawa. Bukan begitu etikanya, bukan begitu caranya. Rasa yang tumbuh itu bak pohon kecil, berkembang dan semakin besar bila kau terus merawatnya. Memupuk, dan memperhatikannya sepenuh hati. Jangan biarkan ia tumbuh kerdil karena kau tak mau merawatnya, tapi kau memaksa untuk memilikinya.
Tak ada yang bisa tumbuh dengan semena-mena. Yang hidup selalu membutuhkan nutrisi, baik berupa doa atau sentuhan rasa. Tak ada yang bisa hidup dengan hampa, meski selalu ada hidup yang penuh kehampaan. Begitu pula rasa cinta, ia akan tumbuh bila kau memberinya apa yang ia butuh. Selain berdoa, kau bisa merawat rindu dengan temu agar tak berbuah sendu.
Cinta bisa datang pada siapa saja, kapan saja, dimana, juga dengan cara apa saja. Tapi pahamilah, ia hanya bisa datang dengan cara begitu, tapi ia tak akan tumbuh, jika saat ia datang kau tak menyambutnya dengan baik. Ia akan segera berbalik lalu pergi meninggalkanmu. Karena cinta adalah tamu, ia akan betah bila kau menjamu dengan rasa suka, jika ia merasa kau memperlakukannya dengan baik, tak akan sungkan ia akan merumah di hidupmu. Namun jika ia tak kau perlakukan dengan baik, ia akan pergi lagi. Mungkin tak akan pernah kembali.
Tamu akan pergi bila tak ada ramah tamah pemilik rumah, pohon kecil pun begitu.

-- Boy Candra


No comments: