Sunday, January 8, 2012

Cinta 'seekor ' Monyet ( episode 3 )




lanjutan episode lalu...
Senin pas jam upacara bendera, sebagai trik dalam menarik perhatian isil gue memberanikan diri untuk menjadi komadan kelas gue. Dengan semangat pejuang 45 gue berjalan tegap ke depan barisan setelah mendengar aba aba pemimpin upacara ‘ masing masing platon, menyiapakan barisan’.
Gue berdiri di depan, komandan kelas yang lain juga, satu persatu terdengar suara seakan bersahutan.’
‘ siaaaaaaaaaaaap Grak’.
‘ tegaaaaaap Grak’. Dan barisan kelasnya pun rapi layaknya pasukan paskibraka. Giliran gue datang.
Semua hening, ada beberapa orang cewek yang senyum senyum, gue juga nggak ngerti napa mereka senyum senyum. Lalu dengan gagah gue mulai.
‘ siaaaaaaaaaap Grak’. Semua anak kenal gue pada ketawa. Gue heran. Kok mereka pada ketawa. Apa karena waktu itu suara gue kayak suara perempuan ya. Guru guru yang berbaris sejajar dengan kepala sekolah mulai melirik kea rah gue .’ mampus gue, baru beberapa hari disini udah di lihatin gitu. ‘ gue ulangi sekali lagi.
‘Siaaaaaaaaaaaaaap Grak’.
 Bukanya patuh, anak kelas gue malah makin ketawa. Tiba tiba seorang seorang anak perempuan di barisan depan ngomong ‘ kamu porno dech, resletingnya tu. Masak titit kamu ikut disispin juga. ‘. Sontak gue ngelihat celana gue. Semua orang tertawa, termasuk guru yang di depan. Dangan wajah merah padam , gue nutup resleting gue. Lalu seorang gue datang dan menengkan ke adaan. Gue benar benar panic. Gak kebayang kalo seanadainya pas lagi penghormatan pada bendera titit gue ikut hormat. Upacara pun berjalan sampai selesai.
Pas mau masuk kelas, gue rasanya pengen lari aja, sembunyi di Pluto sampai mati. Bagaimana gue harus ngilangin rasa malu ini. apalagi di kelas gue ada gadis impian gue. Isil. Semoga dia ngerti. Pas masuk pintu kelas, semua pandangi gue sambil tersenyum kecil, seakan gue adalah seekor badut berkostum monyet masuk ke kelas itu’. Gue hanya diam . karena rasa malu itu masih ada. Dari depan gue lihat isil duduk di kursinya, barisan nomer dua dari depan. Gue menghampirinya.  Bermaksud minta maaf untuk kejadian hari ini dan kejadian kemaren.
‘ sil , gue,,,’ belom selesai ngomong isil memotong.
‘ ya udah , gue ngerti kok’ . dengan senyumnya.
‘ lo ngrti apa sil, maksud gueee, gue mau minta maaf buat yang kemaren ma yang hari ini’ menjelaskan ke isil.
‘ oh..ga apa apa. Tapi ngomong ngomong titit lo uda di resleting kan’.
Hening.
Bu guru bahasa Indonesia pun masuk kelas kami. Gue duduk di kursi gue. Pelajaran di mulai. Tapi emang nasib gue lagi sial . gurunya malah bahas resleting gue pas baru mau buka pelajaran. ‘ sebelum kita mulai pelajaran hari ini, ibu mau pastikan dulu. Gak ada resleting yang kebuka’ sontak satu kelas ketawa. Untung abis itu, ibunya menjelaskan , kalo dia becanda dan minta maaf, agar gue lebih hati hati dengan titit. Kalo gak, bisa bisa gue cari tu guru malam malam, gue lemparin rumahnya pake pisang busuk.
Bener bener sial gue hari ini,padahal hari ini gue mau PDKT ma isil, tapi gara gara titit ikut siap pas upacara batal dech, gue harus cari rencana lagi.***

BERSAMBUNG…….

No comments: