Thursday, July 5, 2012

Percakapan yang [ tertunda ]

Akhirnya Dua hati itu bertemu,
 
“Aruna, Ternyata kamu tak punya rasa untukku.”

“Dari mana kamu menyimpulkanya?”

“Kamu tak pernah mau menerima ku di hatimu”

“Aku tak mengerti maksudmu?”

“Benar, kamu memang tak pernah mengerti apa yang ku rasa”

“Apa yang kau rasa, dan apa kau tau apa yang kurasa?!”

“Kamu tau, aku telah duduk di teras hatimu, menunggumu membukakan pintunya untukku.”

“Dari kapan kamu melakukannya?”

“Sejak lama”

“Ternyata kamu bodoh!”

“Kenapa kamu mengatakan aku bodoh?”

“Kamu tau, aku menunggumu di dalam ruang hatiku.”

“Sejak kapan, apakah kamu melakukan itu untukku?”

“Iya hanya untukmu. Aku melakukannya sejak lama, menunggumu masuk kedalam ruang hati ini.”

“Lalu, kenapa tak membukakan pintu hatimu untukku, agar aku bisa masuk. “

“Apakah aku harus membukanya?!”

“Kalau tidak bagaimana aku bisa masuk?”

“Sekali lagi, kamu benar-benar bodoh.”

“Kenapa kamu berkata begitu?”

“Kenapa kamu tak masuk saja sendiri, mendorong pintunya, cinta itu butuh usaha, aku tak pernah menguncinya!”

“Lalu, sekarang bolehkah aku masuk?”

“Tadinya, aku masih berfikir untuk mengijinkanmu masuk. Tapi kamu terlalu lemah.”

“Maksudmu?”

“Sekarang aku tak bisa membiarkanmu masuk ke ruang hatiku. Aku butuh pria yang kuat untuk menjaga hatiku, jika membuka pintu yang tak di kunci saja kamu tak bisa, bagaimana kamu bisa menjaganya. Kamu tak sekuat yang aku bayangkan. Bagas, aku takut”

No comments: