Sunday, September 1, 2013

seperti kita




Rilakan saja kisah yang telah patah. Memisahkan dua hati yang kini nyatakan kalah. Memisahkan dua sepi yang kini memilih mengalah. Memilih menyerah.  Seperti hujan yang jengah; basah di setiap pagi. Seperti rindu yang gundah. Resah saat kau pergi.

Aku memilih menuai sepi. Karena bagiku mencintaimu memang tak perlu tepi. Seperti matahari menciumi pagi. Seperti senja yang tak pernah lelah menari. Meski luka adalah hal yang tak pernah lepas dari ejaan napas.  

Aku juga tak pernah lelah memahami. Kenapa rindu dan sepi adalah dua kekasih yang tak bisa lepas pergi. Seperti kamu yang tak pernah ingin ku lelahi. Seperti aku yang tak bisa memiliki. Seperti kita yang tak juga memastikan hati.



                                                                                                                                Frappucinno. 1 sept 2013