Sunday, December 15, 2013

Sewajarnya.





Mencintaimu adalah perihal menerima risiko. Apapun itu. Aku paham betul bagaimana hati bekerja. Cinta akan selalu tumbuh seiring waktu. Bisa menjadi baik, bisa juga berbalik dari apa yang pertama terasa. Begitulah sewajarnya. Dan aku hanya ingin mencintaimu dengan wajar. Sebagai manusia yang mencintai manusia yang membuatnya jatuh hati. Tak ada yang ingin kulakukan berlebihan, karena memang yang berlebihan tak baik.

Aku ingin merindukanmu sewajarnya. Memberi perhatian sekedarnya.  Tapi satu hal yang selalu aku lakukan adalah menjaga hatimu seutuhnya. Aku tak pernah berpaling darimu. Aku tak pernah membelanjakan hatiku pada senyuman yang lain. Meski, sebagai manusia sewajarnya merasa senang melihat yang indah. Namun, aku tahu, aku memiliki keindahan yang sudah terlalu indah untukku. Yakni, kamu.  

Maaf jika perhatian yang kuberikan sekedarnya membuatmu merasa tak cukup. Aku tahu saat kau mulai jatuh hati kepada yang lain. Aku tahu saat kau mulai mencari perhatian pada cinta yang lain. Semua yang kau lakukan selalu aku perhatikan, meski tak semuanya aku katakan padamu. Apa saja yang kau lakukan dengan duniamu, aku selalu tahu. Namun, sekali lagi aku katakan padamu, aku ingin mencintaimu sewajarnya. Maaf, jika aku tak marah saat aku tahu kau mulai bermain hati dengan yang lain. Maaf, jika aku memilih diam dari pada bertengkar hanya untuk memaksamu berbicara tentang dia. Aku sudah tahu segalanya.

Dan suatu hari kau akan tahu, aku manusia yang selalu siap menunggumu pulang dari rasa sakit yang kau dapatkan. Aku akan selalu siap menyediakan bahuku, hanya untuk membuatmu kembali pulih. Meski, mungkin saja kau akan melakukan kesalahan yang sama. Tak mengapa, karena aku hanya ingin mencintaimu sewajarnya, meski kadang  aku merasa lukanya tak wajar untuk kurasakan.  





7 comments:

Zhen Numa said...

like this

Unknown said...

pas bangettt

Anonymous said...

Passs n dalemmm bgt...

Hera Bernice said...

gue bgt, tp d bilang bodoh oleh orla, saat Aku
menyediakan bahuku, hanya utuk membuat dy
kembali pulih. Tak mengapa, karena aku hanya ingin mencntai dy sewajarnya, meski kadang aku merasa lukanya tak wajar untuk kurasakan. akuu seettrrrrroooong :D

Unknown said...

kau pikir menjadi yang demikian itu mudah bang? menyedihkan. lebih menyedihkan dari sekedar membaca deret paragraf yang abang ketik di halaman.

Unknown said...

Oh boy (-̩̩̩-͡ ̗̊–̩̩̩͡ )

Unknown said...

aku tak pernah membelanjakan hatiku pada senyuman yg lain :)
itu benar adanya,yg selalu aku lakukan dalam jarak ini adalah menjaga hatiku yg selalu ingin menjadikan htimu sebagai akhr dr penantian ini.. dengan tabah aku selalu menunggumu pulang,karna aku mencntamu :)

udaaaa... numpang curhat yaa...
pgen ktmu udaaa :D