Tak ada yang
perlu dijelaskan.
Saat
malam-malammu tak lagi untuk mimpiku.
Saat sayup
suaramu tak lagi tidurkanku,
ada yang berbeda
untuk kata kita,
lelah yang
terlanjur menua,
tergopoh
berjalan menenangkan hati, sendiri.
Entah sejak
kapan kau mulai berfiksi untuk kisah ini.
Cerita yang
seharusnya indah, kini telah menyuri.
“Apakah kamu
membenciku?” tanyamu.
Ada hening yang
panjang diantara kita. setelah itu…
“Apakah rasamu
telah mati?” sama nada pertanyaanmu.
Hening lagi,
kali ini lebih panjang, sejenak kehela nafas.
Terasa ada yang
tertahan sebelum akhirnya lepas.
…bukan rasaku yang telah mati, tapi asaku
yang terlanjur bunuh diri.
20
Agustus 2012, 10:05 pm.
No comments:
Post a Comment