Malam ini saya akan
menulis cerita tentang benda ke enam di hari ke enam pada catatan
#CeritaDariKamar ini. – 6 agustus 2013.
Setelah memilih beberapa
benda yang ingin saya tulis. Akhirnya saya memutuskan untuk menulis satu benda
yang mengingatkan saya pada masa sekolah dulu. Saya ingin menceritakan, Album
foto.
Bagi saya, album foto ini,
salah satu benda special yang masih saya simpan. Album foto yang saya punya semasa
sekolah –zaman smp- dulu. Saat membukanya kembali saya merasa kembali masuk ke
dunia yang dulu begitu saya nikmati. Masa remaja yang penuh dengan kekonyolan.
Masa dimana, jika diingat sekarang, sering
membuat saya senyum sendiri.
Ah. Saya rindu masa-masa
itu lagi. Masa dimana saya masih ngotot pengen jadi anak band. Sampai bela-belain
nabungin uang jajan biar bisa rental studio band buat latihan. Bela-belain
nyisihin uang jajan biar bisa ikut festival musik tingkat kecamatan. Dan semua
memori itu tersimpan dalam album yang usang ini.
Beberapa kali saya kembali
membuka lembaran demi lembaran foto yang ada di album ini. Setiap gambar yang
saya lihat menghadirkan kembali kisah-kisah yang pernah terjadi di sana.
Selain foto masa-masa
ngotot pengen jadi anak Band. Ada juga foto saya berdua dengan Putri. Perempuan
yang saya ceritakan pada catatandarikamar dengan judul, Surat cinta, di hari
pertama. Dan tentu saja, saya jadi rindu lagi moment itu. Tapi, sudahlah, saya
hanya ingin menuliskan catatan ini untuk kalian. Saya tak ingin kembali pada masa-masa
itu. Meski kadang saya rindu masa itu. Namun tak mungkin untuk kembali.
Foto adalah salah satu
media mengabadikan kenangan. Dan salah satu cara untuk masuk kembali menyelami
kenangan yang pernah kita lalui. Bernostalgia bersama gambar-gambar yang akan
selalu hidup bagi orang-orang yang pernah mengalami kisah berarti di dalamnya.
Ya, Begitulah. Saya juga sering melakukan hal itu. Kembali membuka
lembaran-lembaran foto usang, dan tenggelam di dalamnya.
Bagi saya, setiap foto
yang saya simpan, saya miliki, adalah rentetan kisah yang saya lalui. Hingga
saya bisa menjadi seperti ini, sekarang.
No comments:
Post a Comment