Secangkir kopi terletak di atas meja di hadapan saya.
Aromanya terlalu menggoda untuk segera saya teguk, lalu tenggelam dalam
candunya. Tapi sayang, airnya masih terlalu panas untuk lidah saya. Bisa
meleleh bibir saya nanti.
Hari ini tanggal 5 agustus 2013, berarti hari kelima
untuk saya dan orang-orang yang mengikuti #CeritaDariKamar. Seperti malam-malam
sebelumnya, saya selalu menceritakan satu benda yang ada dalam kamar saya. Di
antara banyak benda-benda kecil yang ada, kali ini mata saya tertuju pada satu
benda hitam.
Benda hitam yang saya pakai saat panas, juga, sekedar
menambah percaya diri saat ikut mengisi beberapa acara kampus dulu, setahun
yang lalu. Ya. Benda itu, Topi.
Topi itu topi yang saya pakai di avatar twitter saya
saat ini, saat menulis catatan ini. Bagi saya, topi memiliki arti tersendiri.
Banyak fungsi topi yang saya rasakan. Misalkan, saat malas bertemu dengan
orang-orang. Saya biasa jalan-jalan – sekedar ke toko buku – menggunakan topi. Ya.
Semacam penyamaran.
Entah kenapa, rasanya nyaman saja, saat benda bundar
itu berada di atas kepala saya. Terutama saat-saat ini terlihat beda dari
kebanyakan orang yang ada. Dulu, sewaktu masih kuliah, beberapa kali saya malah
memakai topi ke kampus, terutama saat rambut saya yang ikal ini mulai panjang.
Oh iya, saya ingat. Dulu juga sering saya memakai topi
saat sore hari. Mengelilingi sudut kampus dengan sepeda BMX saya. Ya. Saya penyuka
olah raga BMX, tapi hanya sekedar bersepeda saja. Saya tak jago untuk
atraksinya.
Kopi di meja saya sudah mulai dingin. Saya teguk dulu
ya. Biar terasa nikmatinya menulis catatan ini.
Topi bagaikan sahabat bagi saya, yang bisa menemani
saya untuk melakukan aktivitas tertentu. Tapi tidak semua topi saya sukai.
Karena pada dasarnya manusia tidak bisa menyukai semua hal. Begitu juga saya,
saya tidak menyukai semua topi. Makanya saya hanya memakainya pada saat
tertentu saja.
Bagi saya, ketika saya nyaman, saya akan menggunakan
topi. Begitulah hubungan saya dengan topi. Kami hanya akan bertemu saat kami
saling merasa nyaman. Saya nyaman memakaikannya di kepala saya. Dan saya rasa,
topi itu juga nyaman berada di kepala saya.
Dua hal akan bertemu saat keduanya
saling merasa nyaman.
No comments:
Post a Comment