Friday, August 2, 2013

di dinihari



Di dadaku ada dinihari yang sepi. Ia kedinginan menunggui seseorang yang kuberi nama, kamu.
Di dadaku ada dinihari yang menangis, ia sedih, rindunya mulai lunglai sendiri, tak ada yang menumbuhinya untuk hidup.
Di dinihariku, ada jeda yang terasa lebih lama, saat ingatan melayang pulang menuju seseorang yang ku sebut, Kamu.
Aku lelah menunggu, tapi aku tak pernah lelah mencintaimu. Seperti luka yang terus menganga, di antara cinta yang tak terhingga. Di dinihari yang buta. – ingatan selalu bisa menemukan nyawanya. Memilih pulang ke ruang rindumu, meski aku tak pernah menemukanmu di rumah.  

No comments: