Gambar dari |
Jadi kakak itu nggak mudah ya.
Kadang kita harus menyembunyikan rasa
sedih, saat adik kita mengalami hal yang tidak sesuai keinginannya. Dengan
terus berpura-pura kuat.
Kadang kita harus tetap menjadi motivator
buat adik kita, saat kita sebenarnya tak sanggub melihatnya rapuh.
Dan seorang kakak cenderung harus menerima
'disalahkan' saat adiknya belum berhasil.
Jadi seorang kakak gak boleh capek, gak
boleh ngeluh, gak boleh lemah, di mata adek-adeknya. Padahal kakak kan juga
manusia.
Apalagi kalo jadi anak pertama. Jadi kakak
bakal kerasa banget tanggung jawabnya.
Kadang, karena terlalu sayang kita pengen
yang terbaik untuk adik kita. Dan meminta ia mengejarnya. Saat ia gagal.
Kitalah yang merasa salah
"Dik.
saya sayang kamu. Tapi banyak hal yang juga harus kau perjuangkan sendiri. Maka
belajarlah. Dengarkanlah kata kakakmu ini"
Jadi serba salah. Saat menasehati, nanti di
bilang mengatur. Saat dia gagal, dibilang tak peduli. Padahal tak ada kakak yg
tak sayang adik.
"Dik. Banyak hal yang harus kau capai
dengan kerja keras. Kadang melarangmu pacaran, itu tak lain demi kebaikanmu.
Usiamu masih muda."
Saya sedih saat adik saya kecewa. Tapi saya
tak ingin menunjukannya. Karena jadi kakak, tak boleh terlihat lemah. tak
boleh!
Kadang kita terlihat tak peduli pada Adik
kita. Padahal sebenarnya sangat peduli. Hanya saja tak tau lagi cara
mengungkapkanya bagaimana.
Dik. Kamu tau, kadang saya terpaksa
menyembunyikan luka saya, dan menunjukan padamu, saya adalah kakak yang hebat.
Agar kau tak cemas.
2 Agustus, dear my sister.
No comments:
Post a Comment