Ya. Kalung setengah hati ini pernah menjadi simbol hati
saya dengan seseorang. Lagi-lagi seseorang yang pernah membuat saya merasa
begitu bahagia. Bagaimana tidak, dia perempuan yang paling lama bersama saya
sebagai kekasih. Hingga saat ini hanya dia yang bisa bertahan dengan saya
selama empat setengah tahun. Ya. Empat setengah tahun.
Dia pacar saya dari 2007 hingga 2011. Lama kan?!
Kalung ini kami beli di sebuah tempat di Pasar raya,
Padang. Seingat saya harganya saat itu masih sangat murah. Kami membelinya pada
seorang pengrajin tempurung. Ya. Kalung
yang saya ceritakan ini terbuat dari tempurung yang terbentuk seperti hati.
Setengah ada pada saya, setengah lagi ada pada kekasih saya.
Lama kalung ini menjadi simbol bahwa hati saya ada
padanya, dan hati dia adalah milik saya. Banyak teman saya yang iseng ingin
meminjamnya, tapi saya tak pernah mau melepaskan pada mereka. Karena pada
dasarnya benda yang kamu anggap hanya
pantas dipakai berdua, sebaiknya tidak pernah dipakaikan pada orang lain.
Bahkan setelah kami putus, teman-teman saya yang masih
ingin meminjam tak pernah saya kasihkan. Bukan karena pelit, hanya saja, saya
percaya tidak semua hal yang kita miliki bisa dipakai oleh teman. Saya pernah
menganggap kalung ini adalah ‘hati’ yang dititipkan pada saya. Jika akhirnya
saya meminjamkan pada orang lain, berarti sacara tidak langsung saya membiarkan
hati yang saya jaga dipakai oleh orang lain.
Oh iya. Kalung couple ini tak pernah saya pakai lagi.
Hanya tersimpan bertumpukan dengan benda-benda kenangan lain. Mungkin suatu
saat ada seseorang yang akan membiarkan benda-benda ini pergi. Saat seseorang
itu benar-benar mampu mengutuhi hati saya, tanpa merasakan sakitnya terjebak
kenangan.
No comments:
Post a Comment