Malam ini hujan lebat sekali. Saat saya menulis cacatan
#CeritaDariKamar di hari ke 4 ini, saya sedang berada di rumah orang tua saya. Duapuluh
menit sebelumhari ini berakhir, saya menulis karena ingin berusaha untuk tetap menjaga konsistensi saya
untuk menulis setiap hari.
Kali ini saya ingin menceritakan benda yang selalu ada
di dalam kamar saya. Setidaknya sejak dua tahun terakhir, sejak saya memutuskan untuk
menekuni menulis. Saya selalu membawa benda ini kemana saja saya pergi, tak lupa dengan
catatan kecilnya. Jika kamu orang yang mencintai dunia menulis, tentu paham, kenapa
pena selalu ada di dalam tas saya. Ya. Meski sekarang teknologi sudah canggih,
banyak gadget yang bisa digunakan untuk mencatat ide yang bermunculan entah
dimana saja kita berada. Tapi tak selamanya hal itu adalah hal yang membuat
seseorang nyaman. Karena beberapa orang lebih nyaman untuk menuliskan ide
dengan pena di kertas. Saya berprinsip, ketika saya menuliskan ide itu langsung
dengan tulisan tangan. Saya akan ingat kapan saya menuliskanya dan kenapa saya
menuliskannya.
Ngomongin soal pena, ada seseorang yang teringat di
kepala saya. Dia perempuan yang menjadi orang yang saya tunggu saat ini.
seseorang yang belakangan sering menjadi tujuan twit-twit saya. Dia suka
mengkoleksi pena berwarna-warni. Dia gadis yang lucu. Sebenarnya, dia tak ada
hubungannya dengan catatan malam ini. Tapi setidaknya ketika mengingat pena,
saya juga mengingat dia. Karena disadari atau tidak, beberapa benda selalu bisa
mengingatkan kita pada beberapa hal. Seperti satu pena ini, bisa mengingatkan saya pada
seorang gadis yang lucu itu.
***
***
No comments:
Post a Comment